Topik
Penentuan topik adalah tahap awal
dalam proses penelitian atau penyusunan karya ilmiah. Topik yang masih bersifat
awal tersebut kemudian difokuskan dengan cara membuatnya lebih sempit
cakupannya atau lebih luas cakupannya. Ketika cakupannya sudah sesuai, kemudian
permasalahan dapat ditentukan. Permasalahan dapat berupa pertanyaan yang
kemudian analisis atau pernyataan argumentasi yang merupakan penjabaran bukti
berdasarkan analisis.
Syarat Sebuah Topik
1. Topik penelitian bisanya didasarkan pada hal yang menarik
peneliti untuk melakukan penelitian dan di olah data
tersebut
2. Topik penelitian haruslah menjiwai dari seluruh apa yang
ditulis dalam penelitian
3. Topik penelitian dapat dicari dengan memperhatikan keadaan
sekitar, kantor sendiri, perusahaan tempat
bekerja, keadaan keluarga,
kantor teman, masyarakat sekitar, lewat hobi, lewat surat
kabar, majalah, internet dan lain-lain.
Misalnya seorang yang bekerja sebagai kasir bank
syariah, saat bekerja sering memperhatikan antrian panjang.
Ia berfikir bagaimana agar antrian dapat diatur lebih tertib, efisien dan tidak
membebankan perusahaan. Akhirnya ia tertarik untuk menelitian dengan
topik antrian, yang teorinya dapat ia ambil dari buku manajemen produksi.
Demikian topik dapat dicari dari sesuatu yang kita perhatikan sehari-hari.
4. Dengan memiliki topik penelitian maka dengan mudah mencari
judul penelitian, tetapi judul penelitian belum tentu sama dengan topic
penelitian karena judul tersebut bisanya berubah-ubah / fleksibel, dan harus
disesuaikan dengan kesukaan peneliti dan topik penelitian. harus diuji dengan
Topik penelitian bisa.
5. Topik penelitian harus didukung dengan olah data penelitian
yang akan dicari, artinya data tersebut mudah didapatkan
6. Topik penelitian dapat dianalisis dengan kajian kualitatif
dan kuantitatif
7. Topik penelitian sebaiknya mudah direalisasikan dan tidak
sukar dalam olah datanya, jangan memilih topik yang sulit dan tidak rasional,
apalagi tidak didukung oleh dana, waktu dan tenaga yang memadai.
8. Topik penelitian sebaiknya dibicarakan pula dengan dosen pembimbing sehingga komunikasi
tidak putus, dan berhubungan dengan apa yang diinginkan oleh dosen pembimbing
9. Topik penelitian kadang tidak tertulis langsung dalam
penelitian, tetapi “rohnya” terasa dalam melakukan tahapan-tahapan penelitian
dari Bab pendahuluan sampai dengan Bab kesimpulan.
10. Buatlah beberapa topik penelitian yang olah datanya
akan dijabarkan dalam judul penelitian, dan siapkan hal tersebut sebelum
menghadap dosen pembimbing.
Membatasi
Topik
Membatasi Topik dalam Karangan
Seorang penulis harus membatasi
topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik
yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap,
sehingga tulisannya dapat terfokus.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu
pengarang dalam beberapa hal:
1. Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan
kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
2. Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan
penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu
penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Cara membatasi sebuah
topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu
masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar
lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut
atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang
sangat khusus dan cukup sempit.
Judul
Sebuah tulisan atau
sebuah buku yang dilihat pertama kali adalah judulnya, ia menjadi mahkota bagi
sebuah tulisan. Tanpa judul sebuah tulisan atau buku tentu tidak akan dikenal,
demikian pula judul yang tidak sesuai dengan isi akan terjadi ketimpangan.
Sebuah judul juga akan mencerminkan apa yang dibahas dalam sebuah tulisan. Karena itu pemilihan judul bagi tulisan atau
buku menjadi sangat penting, terutama untuk menarik para pembaca. Sebuah buku
atau tulisan dengan judul yang sederhana tentu tidak menarik bagi para pembaca.
Kebalikannya buku dengan judul yang unik dan menarik akan mengundang rasa
penasaran bagi para pembaca.
Judul dibagi menjadi
dua,yaitu :
1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan
bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung
hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan
atau berita.
Ada beberapa pedoman
dalam membuat sebuah judul buku atau tulisan, diantaranya adalah
1.
Judul mewakili isi dari buku atau tulisan tersebut.
2.
Judul terdiri dari kalimat yang pendek dan mudah dipahami oleh pembaca (tidak
ambigu)
3.
Judul yang menarik tidak harus dengan kata-kata yang puitis atau dengan bahasa
sastra
4.
Keunikan judul akan memberikan nilai lebih bagi tulisan.
5.
Penggunaan judul akan berbeda antara tulisan ilmiah dan popular
Sebagaimana
disebutkan pada poin satu bahwa sebuah judul haruslah mewakili isi dari tulisan
tersebut. Ini adalah syarat mutlak. Sebuah judul yang bagus dan menarik namun
ketika dibaca ternyata tidak sesuai dengan isinya akan membuat para pembaca
kecewa. Judul-judul bombastis seperti ini biasanya dibuat oleh para penjual
berita koran untuk menarik para pembacanya. Model seperti ini kurang cocok
diterapkan pada buku atau tulisan ilmiah. Dalam tulisan ilmiah sebuah judul
akan menjadi key word (kata kunci) untuk kepentingan pencarian data. Misalnya
judul “Hak Cipta Dalam Islam”, dari judul ini kita akan mengetahui bagaimana
hak cipta dalam Islam.
Selanjutnya
pada buku-buku ilmiah dan popular judul sebaiknya menggunakan kata-kata pendek
dan mudah dipahami pembaca. Maksudnya adalah judul bukan berupa kalimat ambigu
dan multi tafsir. Ini berbeda dengan tulisan berupa cerpen atau novel yang
biasanya memberikan judul dengan kata-kata unik dan sering dipahami berbeda
antara penulis dengan pembacanya. Pemilihan judul yang tidak multi tafsir berarti
dari judul tersebut pembaca akan dapat mengetahui apa yang dibahas di dalamnya.
Misalnya judul “Dahsyatnya Salam”, maka pembaca tentu akan memahami bagaimana
keutamaan-keutamaan yang terdapat dalam syariat salam dalam Islam. Pada
buku-buku anak pemilihan judul yang jelas dan tegas semakin penting karena
dunia anak yang masih belum banyak memiliki kosa kata.
Sebuah
judul yang menarik juga tidak harus dengan menggunakan kata-kata puitis dan nyastra,
ini berlaku bagi tulisan dan buku yang bersifat ilmiah dan popular. Kata-kata
puitis bisanya digunakan untuk cerpen atau novel, misalnya judul “Tembang Lara
dari Sidamulya” atau “Hidayah Merah Darah” judul-judul tersebut mencerminkan
sebuah kisah dalam novel atau yang semisalnya. Jika hal ini diterapkan untuk buku-buku
Ilmiah tentu tidak akan cocok. Karena itu pemilihan judul juga harus
mempertimbangkan jenis apa yang akan kita tuliskan dan untuk siapa tulisan
tersebt dibuat.
Masih
terkait dengan keunikan sebuah judul, poin ini lebih kea rah buku-buku popular
atau cerita-cerita dalam cerpen atau Novel. Biasanya para penulis cerita akan
menggunakan kata-kata unik yang maknanya sulit untuk dipahami, bahkan bisa jadi
antara pemahaman pembaca dengan penulis akan berbeda seratupersen. Misalnya
saja judul buku yang sangat popular pada tahun 2008-an yaitu Ayat-ayat Cinta,
pemahaman tentang judul ini tentu akan berbeda antara satu orang dengan yang
lainnya. Ayat-ayat Cinta secara bahasa berarti membahas tentang ayat-ayat
Al-Qur’an berkaitan dengan Cinta, atau ayat-ayat dari seseorang yang bernama
Cinta. Namun menurut pembacanya Ayat-ayat Cinta adalah bermakna tanda-tanda
cinta, berbeda bukan? Contoh yang lain adalah judul “Matahari di atas Gilli”
secara bahas tentu judul ini akan membahas tentang matahari yang berada di atas
wilayah Gilli, namun ternate tidak seperti itu, judul ini adalah mengenai kisah
kehidupan di wilayah Gilli. Maka pemilihan judul yang unik haruslan
mempertimbangkan jenis tulisan yang kita buat.
Terakhir
bahwa dalam menentukan judul kita harus mempertimbangkan jenis-jenis tulisan
yang kita buat. Sebuah karangan ilmiah tidak mungkin diberi judul dengan
kata-kata puitis. Demikian pula karangan tentang cerita dan kisah tidak matching
jika diberi judul yang formal. Karena itu sebelum memberikan judul
hendaknya para penulis melihat jenis tulisan dan untuk siapa tulisan tersebut
dibuat.
Dengan
berpedoman kepada poin-poin di atas diharapkan kita akan mampu membuat sebuah
tulisan dengan judul yang menarik para pembaca. Sehingga mereka akan mau untuk
membaca tulisan kita.