Rabu, 23 November 2011

Pernikahan Keraton


Acara adat ini memang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Yogyakarta yang mana merupakan budaya pernikahan asli dari Indonesia. Acara Pernikahan ini melakukan beberapa propesi dari agama hingga adat.

Propesi akad nikah yang dilakukan di Masjid Panepen Kraton Yogyakarta dimana Pengantin Pria, Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegoro melakukan ijab kabul dengan wali dari Gusti Kanjeng Ratu Bendara, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Setelah akad nikah, dilanjutkan dengan propesi panggih di bangsal Kencono. Dalam propesi panggih, ada budaya yang dilakukan yaitu tiga lantunan gending Jawa. Lantunan gending ini terdiri dari Gending Bindri (Mengiri kedatangan pengantin pria), Gending Ladrang (Mengiringi upacara panggih dari balangan, wijik dadi, dan mencuci kaki suami), dan Gending Boyong atau Gending Puspowarno (Mengiri kacar kucur lambang penyerahan nafkah dahar walimah).

Terlihat pada Pernikahan Keraton, menggunakan adat pernikahan orang Jawa khususnya Yogyakarta. Karena adat ini merupakan budaya Bangsa Indonesia. Mungkin kalau dilihat dari acaranya yang meriah, terlihat membutuhkan biaya yang cukup besar dan perencanaan yang mantap agar acara tersebut berjalan sesuai keinginan.

Tidak ada komentar: