Tahun 2011, pemerintahan Indonesia kembali dihebohkan oleh Reshuffle Kabinet yang pernah dilakukan Presiden SBY tahun lalu. Presiden SBY bersama Wapres Boediono telah memberi kabar akan mengumumkan perubahan susunan kabinet sebelum tanggal 20 Oktober. Sebelum pengumuman susunan kabinet baru, Presiden SBY pun berjanji akan memberi tahu latar belakang dilakukannya Reshuffle Kabinet pada tahun 2011 ini. Terdengar kabar pada tanggal belasan Oktober, calon-calon menteri baru akan dipanggil ke kediaman Presiden SBY di Puri Cikeas. Yang mana akan dilantik pada tanggal 20 Oktober nanti yang bertepatan dengan 2 tahunnya Kedudukan SBY-Boediono.
Namun Reshuffle Kabinet kali ini membuat beberapa pihak angkat bicara untuk berpendapat, sepeti Anis Matta, Arie Sudjito dan Abdul Aziz SR.
Anis Matta yang mana menjabat sebagai Sekjen PKS berkata, “Sebaiknya SBY memikirkan kembali langkah Reshuffle Kabinet yang semula diasumsikan untuk perbaikan kinerja yang ingin dilahirkan melalui Reshuffle Kabinet, tidak bisa dibuktikan juga selama ini.” Pada detikcom, Senin (3/10/2011). Anis Matta berpendapat Reshuffle Kabinet mengakibatkan para menteri tidak fokus bekerja dan panik menghadapi isu Reshuffle. Dia pun memberi masukan kepada SBY untuk memberi evaluasi dan membimbing menteri yang belum optimal dalam bekerja. "Lebih baik SBY fokus dengan menteri yang sudah ada. Mengoptimalkan kinerja para menteri yang sudah ada di kabinet," pintanya.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyebut segera akan ada wajah baru dan komitmen baru di Pemerintahan SBY-Boediono. Jika Reshuffle Kabinet dilakukan, maka jangan sampai sekadar basa basi belaka. "Reshuffle harus dilakukan untuk membangun kredibilitas dan jangan untuk tujuan pencitraan. Reshuffle jangan basa-basi saja. SBY harus tunjukkan itu," ujar pengamat politik dari UGM Arie Sudjito dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (18/9/2011). "Reshuffle harus dipahami sebagai bagian dari penegakkan integritas dan kredibilitas. Yang harus dibenahi bukan hanya yang di atas (menteri-menteri) dan melupakan masalah yang ada di bawahnya. Jangan hanya membenahi permukaan tapi bawahnya nggak disentuh," tutur Arie. Menurut dia, Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini belum berjalan efektif lantaran tidak ada terobosan-terobosan, baik pada 100 hari pertama maupun sesudahnya. Karena ini, Arie merasa birokrasi belum 'nendang'. Wacana reshuffle menguat lagi menjelang 2 tahun pemerintahan SBY-Boediono lantaran sejumlah kementerian didera dugaan korupsi. Misalnya saja di Kemnakertrans, muncul dugaan suap yang melibatkan dua pejabat di kementerian dan seorang rekanan. Selain itu, di Kemenpora muncul dugaan suap pembangunan Wisma Atlet yang juga menyeret-nyeret Sekretaris Menpora Wafid Muharam dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Menurut sumber, Menteri ESDM dipandang tidak bekerja optimal, hal ini sesuai dengan hasil evaluasi UKP4 yang terakhir. Sedangkan Menteri BUMN diisukan akan diganti karena kondisi kesehatannya yang tidak stabil. Maka dari itu, Menteri ESDM dan Menteri BUMN akan terkena Reshuffle.
Terminologi gaya kepemimpinan intervensionistis yang akan diterapkan Presiden SBY setelah melakukan reshuffle kabinet dinilai sebagai hal yang tidak jelas. "Terminologi gaya kepemimpinan intervensionistis itu jangan-jangan hanya ungkapan spotanitas saja yang tidak punya makna apa-apa," kata Abdul Aziz SR, pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Senin (3/10/2011) di Surabaya. Menurut Aziz, tidak efektifnya pemerintahan SBY selama ini bukan terletak pada gaya kepemimpinan semata. Akan tetapi, karena SBY sendiri lemah dalam manajemen pemerintahan. SBY tidak tegas dalam mengarahkan para menterinya dan mengeksekusi kebijakan.
Banyak opini-opini lain tentang Reshuffle Kabinet tahun ini. Kita sebagai rakyat hanya berharap yang terbaik bagi Negeri Tercinta kita. Agar Negeri ini bersih dari KKN, seluruh rakyat hidup sejahtera, dan Indonesia dapat terkenal di mancanegara.
Sumber :
· http://nasional.kompas.com/read/2011/10/03/09135621/Presiden.Segera.Panggil.Calon.Menteri
· http://www.detiknews.com/read/2011/10/03/081540/1735137/10/anis-matta-minta-sby-batalkan-reshuffle-kabinet· http://www.detiknews.com/read/2011/09/18/100640/1724855/10/reshuffle-kabinet-jangan-basa-basi
· http://nasional.kompas.com/read/2011/10/03/08084676/Gaya.Intervensionistis.Gaya.Tak.Jelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar